Senin, 17 Januari 2011

Installasi Sistem Operasi Berbasis GUI dan CLI

GUI
Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna computer dengan perangkat keras komputer. Pengertian sistem operasi secara umum adalah suatu pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan ke pemakai sehingga memudahkan penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer.
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan system operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan. Sistem operasi harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang disediakan yaitu berupa mode text dan
Mode grafik. Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan salah satu mode instalasi sistem operasi komputer dengan tampilan text. Mode text digunakan jika spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis text akan mempercepat proses instalasi walaupun dengan tampilan yang kurang menarik dibandingkan dengan mode Grafis (GUI). Metode instalasi sistem operasi berbasis GUI, mempunyai tampilan grafis yang lebih menarik dan memudahkan dalam proses instalasi sehingga sering dipilih oleh pemakai sistem operasi. Dengan perkembangan hardware komputer yang semakin baik menjadikan faktor kecepatan tidak menjadi kendala dalam proses instalasi. Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak sistem operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah komputer baik stand alone maupun jaringan diantaranya adalah Microsoft Windows Series (Win 3.1, Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT), Unix, San Solaris, Linux Series (Redhat, Debian, SUSE, Mandrake, Knoppix), Mac, dan lain sebagainya. Masing-masing system operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan analisis dalam memilih sistem operasi mana yang sesuai dengan kebutuhan.

Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI
Seperti pada sistem operasi yang dapat digunakan pada PC, system operasi jaringan juga bermacam-macam. Banyak perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan dari yang komersial sampai dengan sistem operasi yang bersifat free alias gratis. Sistem operasi memegang peranan yang sangat vital terhadap program yang akan berjalan. Pemilihan sistem operasi harus disesuaikan dengan kebutuhanbaik hardware, program yang akan dipakai maupun user yang akan memakai sistem. Microsoft Windows NT, Windows 2000 Server dan Windows 2003 Server merupakan sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dengan lisensi komersial. Untuk menggunakan sistem operasi jaringan dari Microsoft kita harus membayar lisensi atau membeli sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan antara pengguna dengan perusahaan. Selain Microsoft perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan adalah Unix, San Solaris dan perusahaan lainnya. Salah satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara dengan free adalah Linux. Linux dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds, mengusung proyek open source dengan lisensi GNU/GPL (General Public Licence) yaitu suatu lisensi dimana pemilik program tetap memegang haknya tetapi orang lain dimungkinkan untuk menyebarkan, memodifikasi, atau bahkan menjual kembali program tersebut tetapi dengan syarat source code asli dan hak cipta harus diikutsertakan dalam distribusinya. Dengan konsep ini semua orang dapat ikut mengembangkan sistem operasi dan software berbasis linux.
Dengan lisensi GNU/GPL Linux menjadi salah satu sistem operasi yang mengalami perkembangan yang sangat cepat, karena Linux dikembangkan oleh komunitas pengguna sistem operasi open source. Kelemahan sistem operasi atau yang sering disebut dengan “Bug” akan segera diperbaiki oleh komunitas pengguna linux dan dapat langsung didistribusikan dengan free. Dengan demikian sistem operasi Linux menjadi sistem operasi yang up to date setiap saat.
Mungkin anda masih bingung dengan Lisensi GNU/GPL, kalau demikian perusahaan atau orang yang mengembangkan Linux dari mana mendapat keuntungan?. Yang dimaksud dengan GNU/GPL disini adalah bahwa sistem operasi yang dikembangkan memang bersifat free tetapi pengembang dapat juga menjualnya dengan harga yang tidak terlalu mahal dan perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari jasa pelayanan instalasi, pelatihan, implementasi sistem dan lain sebagainya.

Spesifikasi Hardware
Perkembangan hardware komputer yang cepat diiringi juga dengan perkembangan software dan sistem operasi yang menuntut spesifikasi hardware yang tinggi. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk melakukan instalasi sistem operasi sebaiknya dicek dahulu kebutuhan minimum harware yang diperlukan. Beberapa sistem operasi mensyaratkan spesifikasi minimal hardware agar komputer dapat bekerja secara optimal. Jika spesifikasi hardware kurang memenuhi syarat maka akan berdampak pada tidak optimalnya kerja system operasi.
Untuk mengetahui spesifikasi hardware komputer dapat dilihat pada manual book. Jika manual book tidak ada, dapat dilihat spesifikasi hardware pada saat komputer pertama kali dinyalakan, maka system BIOS akan melakukan cek hardware dan akan menampilkannya di layar monitor.
Beberapa spesifikasi hardware yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
Ø CPU
CPU atau prosesor merupakan inti dari sebuah mesin komputer. Adabanyak pengembang prosesor dengan spesifikasi dan teknologi yang berbeda. Tiap jenis prosesor memerlukan hardware yang berbeda sehingga diperlukan pengetahuan mendalam dalam pemilihan prosesor. Intel mengembangkan prosesor jenis Pentium I, II, III, IV, Pentium Celeron, Intel Xeon, Intel Mobile dan lain sebagainya dengan clock speed mulai 100 MHz sampai 3,2 GHz. AMD merupakan pesaing terdekat Intel mengembangkan AMD Duron, Athlon, Barton, Opteron dengan clock speed yang hamper sama. Xyrix, Via, Sys, Motorolla, Apple dan perusahaan lainnya juga mengembangkan prosesor.
Ø Motherboard
Motherboard merupakan tempat utama meletakkan peripheral komputer seperti prosesor, RAM, keyboard, mouse, kartu grafis, kartu suara dan kartu jaringan. Motherboard sebuah computer mempunyai jenis dan tipe yang sangat banyak tergantung teknologi prosesor yang dipakai yang ditunjukkan dengan chipset yang digunakan seperti i810, i815, i845, i850, i865, i915, i925 untuk chipset Intel, KT400, KT600, Nforce, Nforce II, Nforce III, Sys 650, Sys 645 dan lain sebagainya.
Ø RAM (Random Acces Memory)
RAM merupakan memori penyimpan sementara untuk menjalankan sistem operasi dan program aplikasi. RAM mempunyai beberapa teknologi antara lain EDO RAM, SDRAM 66, SDRAM 100, SDRAM 133, DDRAM dan RAMBUS dengan kapasitas mulai dari 4 MB, 16 MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB, 512 MB dan lain sebagainya.
Ø Hard disk
Hard disk memegang peranan yang sangat penting berhubungan dengan instalasi sistem operasi. Hard disk merupakan komponen untuk menyimpan data-data secara permanen file-file sistem. Untuk dapat melakukan instalasi sistem operasi diperlukan syarat kapasitas hard disk yang cukup dan juga terkadang diperlukan partisi hard disk. Beberapa ukuran hard disk yang ada adalah sbb : 1 GB, 2,1 GB, 4,2 GB, 6,4 GB, 10, GB, 20 GB, 40 GB, 60 GB, 80 GB, 120 GB, 200 GB dan lain sebagainya. Hard disk mempunyai beberapa tipe yaitu IDE, ATA, SATA dan SCSI. Biasanya untuk keperluan server digunakan hard disk jenis SCSI, walaupun bisa juga menggunakan jenis lainnya.
Ø Kartu Grafis (kartu VGA) : kartu Grafis berfungsi untuk menghubungkan antara sistem komputer dengan tampilan di layer monitor. Kartu VGA mempunyai jenis dan tipe yang sangat banyak. Teknologi kartu VGA yang digunakan adalah ISA, EISA, VESA, PCI, AGP dan PCI Express, sedangkan macamnya antara lain Voodoo, Nvidia Gforce (MX, Ti, FX), Ati Radeon (7200, 9200, 9600, 9800) dan lain sebagainya.
Ø Keyboard : standar PS/2 , Serial , USB
Ø Mouse : Serial, PS/2 atau USB
Ø Monitor : monitor komputer mempunyai ukuran yang beragam mulai dari 14 “, 15 “ 17 “ 20 “. Teknologi yang digunakan juga bermacam-macam mulai dari tabung, tabung flat sampai ke LCD.
Ø Kartu Suara (Sound Card )
Sound card merupakan periperal tambahan dalam sebuah komputer yang berfungsi untuk mengolah dan menghasilkan sinyal audio. Teknologi yang digunakan adalah ISA dan PCI, 16 bit dan 24 bit dengan 2, 4, 5, 6 dan 7 channel.
Ø Kartu jaringan (Lan Card)
Kartu jaringan merupakan periperal utama dalam jaringan komputer. Masing-masing komputer dalam jaringan dihubungkan dengan kartu ini melalui switch/hub.

Latihan soal !
1. Yang merupakan varian sistem operasi jaringan berbasis GUI yang menggunakan basis windows adalah.....

a. Caldera
b. Redhat
c. Debian
d. Xp
e. Salah semua

2. Windows adalah salah satu contoh sistem operasi berbasis GUI, kepanjangan dari GUI adalah…
a. Graphical User Input
b. Graphical User Interactive
c. Graphical User Instruction
d. Graphical User Interface
e. Graphical User Interconection

3. Yang bukan termasuk program untuk membuat design…
a. CorelDraw
b. Ubit menu
c. Page maker
d. Photoshop
e. freeHand

4. Sistem operasi yang memiliki fitur manajemen sharing yang lebih baik dari windows XP adalah…
a. windows server 2003
b. windows 98
c. windows 95
d. windows 3.1
e. MS Word
5. Host Dibawah ini adalah yang sistem operasi jaringan berbasis GUI…
a. Ms. Windows 98
b. Ms. Windows XP
c. Ms. Windows Vista
d. Ms. Windows 2003
e. Ms. Windows Milenium

Installasi Perangkat Jaringan Berbasis WAN

Langkah-langkah installasi :
• Hubungkan komputer pertama pada port WAN access point dengan menggunakan kabel UTP konfigurasi straight melalui LAN card.
• Setting IP address LAN card pada komputer pertama
• Tambahkan default gateway IP address 192.168.1.1
• Buka progam Internet Explorer dan ketikkan alamat http://192.168.1.1 ( alamat default gateway)
• Aktifkan funsi DHCP pada access point untuk memberikan IP address secara dynamis pada komputer client. isikan scope untuk DHCP address anatara 192.168.1.100-192.168.1.150 sehingga IP address yang diberikan pada DHCP client (komputer 2) berada pada range tersebut.
• Install wireless adapter ( USB WLAN ) pada komputer 2.
• Setting IP adress pada komputer 2 secara dynamic
-klik kanan icon my network places pada dekstop lalu pilih properties.
-pilih local area conection, klik kanan, lalu pilih properties.
pada menu this conection use the following items pilih internet protool ( TCP/IP )
lalu klik properties.
• Pilih obtain and IP address automatically, lalu klik ok.
• Koneksi komputer 2 pada access point dengan mengklik icon wireless conection pada system try windows dan pilih access point yang dikehendaki dan klik connect.
• Test koneksi dari komputer yang terhubung dengan wired komputer yang terhubung secara wireless.
• Test koneksi dari komputer 1 & 2 menuju LAN interface access point.
• Hubungkan komputer 6 pada port WAN access point dengan menggunkan kabel UTP straight.
• Setting ip address pada komputer 6 dengan 10.122.69.254 dan subnet 255.255.255.0
• Dari jaringan yang telah dibentuk, menggunakan switch ke port LAN access point dengan cara menghubungkan kabel UTP konfigurasi straight pada salah satu port pada switch menuju port LAN access point.
• Tambahkan default gateway pada komputer 1,2,3 dengan ip address 192.168.1.1.
• Setting ip address LAN pada wireless access point dengan ip 192.168.1.1 dan ip address WAN dengan 10.122.69.1 dengan subnet mask 255.255.0
• Aktifkan fungsi DHCP pada access point untuk memberikan IP adress secara dinamis pada DHCP client.
• Untuk melihat routing table klik advance routing dan klik show routing table
• Install wireless adapter pada komputer 3 dan 4
• Setting IP adress pada komputer 4 & secara dinamis
• Pilih obtain and Ip adress automatically lalu OK
• Koneksikan komputer 3 & 4 pada access point dengan meng-klik icon wireless conection pada sistem tray windows & pilih access point yang dikehendaki lalu klik "connect"
• Test koneksi dari komputer yang terhubung dengan wired dengan kompter yang terhubung secara wireless
• Test koneksi dari komputer wireless menuju komputer wired
• Test koneksi dari komputer wired ke menuju LAN interface akses point
• Test koneksi dari komputer wired & wireless ke alamat WAN interface dari akses point
• Test koneksi dari komputer 1,2,3,4 & 5 ke komputer gateway internet (komputer 6)


Latihan soal!


1. Apakah kepanjangan dari WAN ?
a. Wide Area Network
b. World Area Network
c. Metropolitan Area Network
d. Wireless Area Network
e. Internet
2. Memberikan IP address secara dynamis pada komputer client merupakan fungsi dari…..
a. DNS
b. IP Address
c. DHCP
d. Network ID
e. Host ID
3. Bagaimana cara untuk melihat routing table dalam proses installasi jaringan WAN….
a. Klik advance routing table lalu klik advance routing.
b. Klik icon wireless conection pada sistem tray windows.
c. Klik kanan icon my network places pada dekstop lalu pilih properties.
d. Klik advance routing dan klik show routing table.
e. Klik “connect”
4. Sebutkan urutan kabel UTP konfigurasi cross……..
a. Putih orange – orange – putih hijau – hjau –putih biru – biru – putih coklat – coklat.
b. Putih hijau – hjau – Putih orange – biru – putih biru -orange – putih coklat – coklat.
c. putih biru – biru – - putih orange – orange – putih hijau – hjau – putih coklat – coklat.
d. Putih orange – orange – putih hijau – coklat –putih biru – biru – putih coklat – hijau.
e. Putih orange – orange – putih hijau – biru –putih biru – hijau – putih coklat – coklat.

5. Sebuah mesin yang berfungsi sebagai Penghubung antara jaringan satu dengan jaringan lain sehingga dapat melakukan komunikasi tertentu adalah…..
a. Topologi
b. Gateway
c. Internet
d. LAN Card
e. Modem

Perbaikan Dan Setting Ulang Koneksi Jaringan

4 KOMPETENSI DASAR Melakukan perbaikan dan setting ulang koneksi jaringan,yaitu:

1.Menjelaskan langkah persiapan untuk setting computer jaringan
2.Melakukan perbaikan koneksi jaringan
3.Melakukan setting ulang koneksi jaringan
4.Memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan



PERISTILAHAN/GLOSSARY

Topologi : Cara menghubungkan komputer dalam jaringan
LAN Card : Sebuah periperal komputer yang digunakan untuk
menghubungkan satu komputer dengan komputer lain.
Konektor : Suatu peripheral yang digunakan untuk menghubungkan
satu node ke node lain melalui kabel.
UTP : UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan sepasang
kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan
mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua,
empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai
dalam jaringan adalah 4 pasang/8 kabel) dengan
metode pengawatan
IP Address : Alamat Internet Protocol merupakan nama sebuah
komputer yang terhubung dalam jaringan dalam
bentuk aturan tertentu.
Sharing : penggunaan bersama sumber daya (peripheral dan
data) yang terdapat dalam komputer dalam jaringan.

Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

Topologi Bus

Karakteristik topologi ini adalah sebagai Berikut :

• Paling banyak dipakai karena sederhana dalam instalasi.
• Pada topologi bus, terdapat satu jalur umum yang berbentuk suatu garis lurus. Yang mana kemudian masing-masing node dihubungkan kedalam jalur garis tersebut.
• Transmisi dari suatu workstation dapat menyebar dan menjalar ke workstation lainnya, ini disebabkan setiap workstation menggunakan media transmisi yang sama.
• Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur), karena sinyal mengalir dalam dua arah.
• Problem terbesar : jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
• Meskipun ada percabangan media transmisi, tetapi tidak membentuk jalur tertutup (closed loop).
• Berupa bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup oleh terminator dan terdapat node-node sepanjang kabel.
• Instalasi mudah dilakukan

Topologi Star
Karakteristik topologi star sebagai berikut :
• Medium transmisi yang digunakan dalam tipe topologi ini, membentuk jalur tertutup (closed loop), dan setiap workstation mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan dengan file server, sehingga seluruh sistem tidak akan gagal bila ada salah satu kabel pada workstation yang terganggu.
• Mudah dikembangkan, karena tiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung kecentral node.
• Dapat digunakan kabel yang "lower grade", karena hanya menghandle satu lalu lintas data, biasanya digunakan kabel UTP.Node-node tersambung langsung ke suatu node pusat (biasa berupa hub), sehingga mudah dikembangkan.
• Keuntungannya dari topologi star adalah apabila satu kabel node terputus, node lainnya tidak terganggu

Topologi Ring

Karakteristik topologi ini sebagai berikut:
• Dalam topologi ring, setiap node dihubungkan dengan node lain, sehingga membentuk lingkaran.
• Karena sistem transmisinya menggunakan kabel yang saling menghubungkan beberapa workstation dengan file server dalam bentuk lingkaran tertutup, maka tipe ini memiliki kelemahan, yaitu apabila pada salah satu hubungan ada yang putus, maka keseluruhan hubungan terputus.






Latihan Soal!


1. Apa kepanjangan LAN …
a. Local Area Networking
b. Local Area Network
c. Local Arpa Net
d. Salah semua
e. Tidak menjawab

2. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai dari…
a. 10-100 Mbps
b. 10-100 Mbph
c. 20-100 Mbps
d. 10-100 Mb
e. 20-100 Mbph

3. Cara menghubungkan komputer dalam jaringan adalah pengartian dari …
a. Jaringan
b. Wirelles
c. Topologi
d. Sharing
e. Router

4. pengertian dari sharing adalah …
a. Cara menghubungkan komputer dalam jaringan
b. Sebuah periperal komputer yang digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain
c. Suatu peripheral yang digunakan untuk menghubungkan satu node ke node lain melalui kabel
d. Alamat Internet Protocol merupakan nama sebuah komputer yang terhubung dalam jaringan dalam bentuk aturan tertentu.
e. penggunaan bersama sumber daya (peripheral dan data) yang terdapat dalam komputer dalam jaringan.

5. Apa yang dimaksud collision …
a. dua paket data tercampur
b. tiga paket data tercampur
c. beberapa data tercampur
d. salah semua
e. tidak menjawab

Mendiagnosis Permasalahan Perangkat Yang Tersambung Jaringan Yang Berbasis WAN

Kartu jaringan
Kartu jaringan adalah seperangkat papan circuit yang ditancapkan pada motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk menghubungkan computer dengan medium jaringan. Pada sebuah Laptop ataupun Notebook biasanya disebut PCMCIA card dengan bentuk yang tipis terlihat spt gambar berikut:


• Kabel
Ada beberapa macam kabel yang digunakan untuk medium jaringan


• Kabel STP
kabel STP terdiri 4 pasang kabel terpilin yang dibungkus dan mempunyai kecepatan transfer dari 10 – 100 Mbps dan panjang maksimum sekitar 100 m
konektor yang digunakan biasanya RJ 45


• Kabel UTP
Kabel UTP sama seperti kabel UTP hanya saja tidak terbungkus, kabel jenis inilah yang banyak digunakan untuk membuat sebuah LAN.


• Kabel Koaksial
Kabel koaksial terdiri dari sebuah kabel /kawat inti yang diselubungi oleh kabel seperti jala. Medium jenis ini menggunakan konektor BNC
Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
• Kecepatan transfer data maksimal 10 Mbps.
• Coaxial sering digunakan untuk thick ethernet, thin ethernet, dan ARCnet.
• Digunakan dalam topologi bus
• Panjang maksimum sekitar 500m

• Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik
Kabel jenis ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kabel yang lain yaitu transfer data lebih dari 100Mbps, panjang maksimum lebih dari 2000m namun kabel jenis ini harganya relatif mahal.

Trouble Shooting
Perangkat untuk membangun jaringan terdiri dari dua macam yaitu software dan hardware, sehingga jika terjadi masalah pada koneksi jaringan maka kita bisa melakukan pemeriksaan pada kedua hal tersebut.
Periksa hardware jaringan
• Periksa apakah kartu jaringan rusak secara fisik atau tidak
• Periksa apakah kabel sudah dipasang secara benar sesuai dengan prosedur
• Periksa apakah ada kerusakan pada Hub/konsetrator jaringan
Periksa software jaringan
• Periksa apakah kartu jaringan sudah diaktifkan melalui bios
• Periksa apakah kartu jaringan sudah ada drivernya yang terpasang
• Periksa apakah kartu jaringan sudah dikonfigurasikan IP-nya
Dengan melakukan pemeriksaan kedua hal tersebut maka kita bisa memilah jenis masalah yang timbul dan melakukan trouble shootig berdasar jenis permasalahan yang muncul.

• Langkah isolasi kerusakan
Supaya tidak terjadi kerusakan saat pemakaian perangkat jaringan baik yangberupa hardware maupun software maka kita perlu memperhatikan beberapa hal.
Kerusakan perangkat keras
• Sebelum memasang perangkat jaringan, semua diperiksa secara cermat apakah terdapat cacat secara fisik pada perangkat tersebut.
• Bacalah manual dari tiap – tiap perangkat untuk mengetahui kemampuan kerja dari alat tersebut.
• Jika terdapat kerusakan pada alat, langsung lakukan penggantian alat.
• Jangan pernah memaksakan alat untuk bekerja melebihi kemampuan alat.
Kerusakan Software
• Gunakan driver perangkat jaringan yang sesuai dan direkomendasikan oleh pembuat perangkat jaringan.
• Jangan pernah membiarkan PC tanpa software anti virus, karena virus menyerang melalui jaringan dan bisa mengganggu koneksi jaringan.
• Gunakan software untuk monitoring kinerja jaringan sehingga bisa mendeteksi permasalahan koneksi lebih dini.
Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah baik software maupun hardware maka pengawasan dan perawatan rutin secara berkala sangat diperlukan.
Trouble Shooting Jaringan LAN/WAN
Tanpa kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi. Menjalankan dan memelihara fungsi suatu jaringan bisa menjadi mimpi buruk jika Anda tidak mengetahui mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Terutama jika jaringan tersebar lebih dari ratusan kilometer persegi, di mana beberapa perangkat hampir tidak mungkin diakses, misalnya PC yang diletakan di berbagai Sentral Telepon Otomat (STO/Local Exchange), Sentral Trunk.(Trunk Exchange) dan Site-Site Repeater yang tersebar di berbagai kota
Monitoring Koneksi
Salah satu bentuk paling mendasar dari monitoring koneksi berlangsung tiap hari pada jaringan. Proses user login ke jaringan akan memastikan bahwa koneksi itu sedang bekerja dengan baik atau jika tidak bagian jaringan akan segera dihubungi. Namun, ini bukanlah cara yang paling baik atau efisien dalam memonitoring jaringan yang ada. Tersedia program-program sederhana yang bisa digunakan oleh administrator untuk membuat daftar alamat IP host dan secara periodik mem-ping alamat tersebut. Jika ada masalah koneksi, program akan memperingati administrator melalui output ping. Ini merupakan cara yang paling kuno dan tidak efisien, tetapi masih lebih baik dibanding tidak melakukan apa-apa sama sekali. Aspek lain dari cara monitoring seperti ini adalah ia hanya memberitahu bahwa di suatu tempat antara stasiun monitoring dan perangkat target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi router, switch, bagian jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang sedang down. Test ping hanya mengatakan bahwa koneksi down, tetapi tidak mengetahui di mana yang mengalami down.
Memeriksa semua host pada WAN dengan menggunakan monitoring semacam ini membutuhkan banyak resources. Jika jaringan mempunyai 3000 host, mem-ping semua perangkat jaringan dan host memakan resource sistem yang sangat besar. Cara lebih baik adalah hanya mem-ping beberapa host, server, router, dan switch yang penting untuk memastikan konektivitas mereka. Tes ping tidak akan memberikan data yang sebenarnya kecuali jika workstation selalu dalam keadaan menyala. Sekali lagi, cara monitoring seperti ini sebaiknya digunakan jika tidak ada lagi cara lain yang tersedia.
Monitoring Traffic
Monitoring traffic merupakan cara monitoring jaringan yang jauh lebih canggih dan dapat melihat traffic paket yang sebenarnya serta membuat laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut. Program seperti Flukes Network Analyzer merupakan contoh software jenis ini. Program tersebut tidak hanya mendeteksi perangkat yang gagal, tetapi juga mendeteksi jika ada komponen yang muatannya berlebihan atau konfigurasinya kurang baik.
Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.
Simple Network Management Protocol
Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP. Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.
` Ada dua jenis perangkat SNMP. Pertama adalah Managed Nodes yang merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan software supaya mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah perangkat TCP/IP biasa; mereka juga kadang-kadang disebut managed devices. Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu supaya dapat mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang sebenarnya “menjalankan” SNMP.
Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan software SNMP. SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur, demikian juga dengan perangkat pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang “tidak konvensional” juga bisa diatur sepanjang
mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.
Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan SNMP menjalankan suatu software yang umumnya disebut SNMP entity. SNMP entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam fungsi SNMP. Masing-masing entity terdiri dari dua komponen utama. Komponen SNMP entity pada suatu perangkat bergantung kepada apakah perangkat tersebut managed nodes atau network management station.
Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja terpisah dan merupakan komputer TCP/IP bertenaga besar yang didedikasikan untuk manajemen jaringan. Namun, adalah software yang sebenarnya membuat suatu perangkat menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan hardware terpisah. Ia bisa berfungsi sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP entity pada NMS terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program yang mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi dari managed nodes dan mengirim perintah kepada mereka, dan SNMP Application: yang merupakan satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan.
Remote Monitoring (RMON)
Model umum yang digunakan SNMP adalah adanya network management station (NMS) yang mengirim request kepada SNMP agent. SNMP Agent juga bisa melakukan komunikasi dengan mengirim pesan trap untuk memberitahu management station ketika terjadi suatu event tertentu. Model ini bekerja dengan baik, yang mana inilah mengapa SNMP menjadi sangat populer. Namun, satu masalah mendasar dari protokol dan model yang digunakan adalah bahwa ia diorientasikan pada komunikasi dari SNMP agent yang biasanya perangkat TCP/IP seperti host dan router. Jumlah informasi yang dikumpulkan oleh perangkat ini biasanya terbatas, karena sudah pasti host dan router mempunyai “tugas sebenarnya yang harus dilakukan”—yaitu melakukan tugas sebagai host dan router. Mereka tidak bisa mendedikasikan diri mereka untuk melakukan tugas manajemen jaringan.
Oleh karena itu, pada situasi di mana dibutuhkan informasi jaringan yang lebih banyak dibanding yang dikumpulkan oleh perangkat biasa, administrator sering kali menggunakan hardware khusus bernama network analyzer, monitor, atau probe. Mereka hanya mengumpulkan statistik dan memantau event yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan sangat berguna jika perangkat tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi yang mereka kumpulkan bisa diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan trap ketika ada sesuatu yang penting.
Untuk melakukan itu, dibuatlah Remote Network Monitoring (RMON). RMON sering kali disebut sebagai protokol, dan Anda kadang-kadang akan melihat SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol manajemen jaringan TCP/IP”. Namun, RMON sama sekali bukan protocol yang terpisah—ia tidak melakukan operasional protokol. RMON sebenarnya adalah bagian dari SNMP, dan RMON hanya suatu modul management information base (MIB) yang menentukan objek MIB yang digunakan oleh probe. Secara arsitektur, RMON hanyalah salah satu modul MIB yang menjadi bagian dari SNMP.
Metode Troubleshooting
Troubleshooting jaringan merupakan proses sistematis yang diaplikasikan untuk memecahkan masalah pada jaringan. Teknik Eliminasi dan Divide and Conquer merupakan metode paling berhasil untuk troubleshooting jaringan.
User pada jaringan Anda menelepon help desk untuk memberitahukan bahwa komputer mereka tidak bisa lagi ke Internet. Help desk mengisi form error report dan memberikannya kepada Anda, bagian network support. Anda menelepon dan berbicara kepada user dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak melakukan apapun yang berbeda selain yang selalu mereka lakukan untuk ke Internet. Anda mengecek log dan menemukan bahwa komputer user telah di-upgrade semalam. Solusi Anda yang pertama adalah bahwa driver jaringan komputer tersebut pasti konfigurasinya salah. Anda pergi ke komputer tersebut dan mengecek konfigurasi jaringannya. Tampaknya sudah benar, sehingga Anda mem-ping server. Tidak terhubung. Solusi berikutnya adalah mengecek apakah kabel komputer tersambung. Anda periksa kedua ujung kabel dan kemudian mencoba mem-ping server kembali.
Selanjutnya Anda ping 192.168.9.1, alamat loopback komputer. Ping berhasil, sehingga ini mengeliminasi kemungkinan adanya masalah antara komputer, konfigurasi driver, dan kartu NIC. Anda kemudian memutuskan bahwa mungkin ada masalah dengan server untuk segmen jaringan tersebut. Ada komputer lain yang terhubung ke jaringan di meja sebelahnya, maka Anda mem-ping alamat server dan hasilnya sukses. Ini mengeliminasi server, backbone, dan koneksi server ke backbone sebagai masalah.
Anda kemudian pergi ke IDF (intermediate distribution facilities) dan memindahkan port workstation, kembali ke workstation dan mencoba mem-ping server lagi. Namun, solusi tidak bekerja. Ini memperluas pencarian Anda sampai pemasangan kabel atau patch kabel
workstation. Anda kembali ke IDF, mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah.
• Divide and Conquer
` Misalkan Anda mempunyai dua jaringan yang bekerja dengan baik, tetapi ketika keduanya dihubungkan jaringan gagal. Langkah pertama adalah membagi jaringan kembali menjadi dua jarigan terpisah dan memverifikasi bahwa keduanya masih beroperasi dengan benar ketika dipisahkan. Jika ya, pindahkan semua segmen ke jaringan yang lain. Periksa apakah masih bekerja dengan benar.
Jika jaringan masih berfungsi, masukkan masing-masing segmen sampai seluruh jaringan gagal. Hilangkan koneksi terakhir yang ditambahkan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, kemudian periksa lagi kapan jaringan gagal. Pada waktu Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, lepaskan dan periksa apakah jaringan kembali normal. Jika jaringan masih berfungsi normal, berarti Anda telah menemukan perangkat yang menjadi penyebab masalah.
Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, mungkin saja perangkat tersebut terhubung dengan perangkat yang bermasalah pada jaringan sebelah. Untuk mencari ujung lain permasalahan, Anda harus mengulangi proses yang dilakukan sebelumnya.
Prosesnya adalah sebagai berikut: pertama sambungkan lagi perangkat yang menyebabkan jaringan gagal. Kemudian lepaskan semua segmen pada jaringan yang satunya. Periksa apakah jaringan kembali beroperasi. Jika jaringan berfungsi lagi, masukkan kembali segmen sampai seluruh jaringan gagal. Lepaskan segmen terakhir yang dimasukkan sebelum kegagalan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, periksa lagi untuk melihat kapan jaringan gagal. Ketika Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, lepas dan periksa apakah jaringan kembali normal.
Jika jaringan masih berfungsi secara normal, itu berarti Anda telah menemukan perangkat penyebab masalah. Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, bandingkan kedua host cari tahu penyebab mereka konflik. Dengan memecahkan konflik ini, Anda akan bisa menghubungkan kembali kedua perangkat ke dalam jaringan dan akan berfungsi secara normal.
• Tool Software
Bersama dengan proses yang diuraikan sebelumnya, ada tool software bagi administrator jaringan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah konektivitas jaringan. Tool ini dapat membantu dalam troubleshooting Local Area Network, tetapi terutama pada Wide Area Network. Kita akan lihat perintah yang tersedia pada sebagian besar software client. Perintah ini meliputi Ping, Tracert (traceroute), Telnet, Netstat, ARP, dan Ipconfig (WinIPcfg)
a. Ping
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi. Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
b. Tracert (Traceroute)
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName].
c. Telnet
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].
d. Netstat
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval].
e. ARP
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].
f. Ipconfig(Winipcfg)
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]].


TIPS Troubleshooting Jaringan
1. Identifikasi masalah jaringan/user.
2. Kumpulkan data tentang masalah jaringan/user.
3. Analisis data untuk mencari solusi masalah.
4. Impementasi solusi untuk memperbaiki sistem.
5. Jika masalah tidak terselesaikan, batalkan perubahan dan modifikasi data yang dilakukan sebelumnya.
6. Kembali ke langkah 3
Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan system dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indikator- indikator yang dapat kita lihat. Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Server
Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
b) Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut.
c. Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk
berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut
d) Kabel dan konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
• • Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
• • Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja
• • Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.

Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan WAN (Wireless)
. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas atau Wire Less merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau WAN.


Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:
• Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kitagunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada Wirelesss/radio workstation maupun di rooter server.
• Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat WireLess disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi dikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.

• Perangkat Software
Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC client,ganguan ini bisa disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi di wireless, konflik IP ( Internet Protocol ),tidak jalannya proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi jenis ganguan software lainnya, solusinya adalah Admin harus menguasai standart server dan client.

Latihan Soal !
1. Di bawah ini adalah komponen yang memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen,Kecuali ….
a. Server
b. Tegangan Listrik
c. Kabel dan Konektior
d. HUB/Swicth
e. Worksatation
2. Jenis konektor yang digunakan pada kabel Coaxial adalah ….
a. RJ-45
b. ST
c. RG-58
d. BNC
e. SC
3. Di bawah Kabel dan konektor yana digunakan untuk membuat jaringan LAN,Kecuali ….
a. Kabel Fiber Optik
b. Kabel UTP
c. Kabel STP
d. Kabel Coaxial
e. Kabel Jaringan
4. jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.Adalah pengertian dari ….
a. LAN
b. MAN
c. WAN
d. Ethernet
e. Peer to Peer
5.Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan adalah sebagai berikut kecuali...
a.tegangan listrik
b.parangkat software
c.Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless
d.perangkat hardware
e.a dan d benar

Installasi dan Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik


 

  • Langkah pertama anda membuka aplikasi winbox.
  • Kemudian anda klik tanda ( ... ) di sebelah kanan kotak Connect to untuk mendapatkan identitas mac address, ip address yang digunakan oleh pc yang telah anda install mikrotik, untuk lebih mudahnya anda connect dengan mac address dengan mengklik mac address yang akan muncul pada saat anda mengklik tanda (...) kemudian anda klik Connect
  • Setelah anda masuk pada winbox, yang perlu anda konfigurasi terlebih dahulu yaitu ip address. Caranya anda klik menu IP kemudian anda pilih addresess.
  • Setelah itu anda klik tanda + untuk menambah / membuat ip address. pada kotak address anda isikan ip yang anda gunakan di mikrotik anda dengan memberikan type subnet masknya yang akan anda gunakan, kemudian pada kotak interface anda atur sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini saya menggunakan ip 10.10.10.11/8 untuk dijadikan sebagai router, dan interfaceny menggunakan eth1 ) setelah itu anda pilih apply dan ok. Apabila anda ingin memberikan keterangan pada setiap ip address yang anda buat anda bisa mengklik menu comment.


     Jika anda ingin memberi ip address lagi pada interface lainnya, anda klik tanda + kembali untuk menambah / membuat ip address. pada kotak address anda isikan ip yang anda gunakan di mikrotik anda dengan memberikan type subnet masknya yang akan anda gunakan, kemudian pada kotak interface anda atur sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini saya menggunakan ip 172.17.0.1/16 untuk dijadikan sebagai ip client, dan interfaceny menggunakan eth2 ) setelah itu anda pilih apply dan ok. Apabila anda ingin memberikan keterangan pada setiap ip address yang anda buat anda bisa mengklik menu comment.


  •    Setelah anda selesai memberikan ip pada masing-masing interface, anda klik menu IP kemudian pilih routes. Disini anda klik tanda + untuk membuat default gateway . kemudian anda klik kotak gateway dan anda isikan ip address yang akan digunakan sebagai default gateway nya. (disini saya memberi ip 10.10.10.1 sebagai gateway yang digunakan oleh mikrotik saya ). Kemudian pilih OK
  • Setelah itu, klik menu IP kemudian anda pilih DNS. Disini anda pilih settings kemudian pada kotak Servers anda isikan DNS yang anda gunakan ( disini saya menggunakan ip DNS 10.10.10.2 dan 10.210.254.2 ) untuk menambah satu kotak lagi anda klik tanda panah bawah disebelah kanan kotak servers . kemudian anda klik OK.
  • Setelah selesai, klik menu IP dan anda pilih firewall. Disini anda masuk menu mangle terlebih dahulu, dan anda klik tanda + untuk mendaftarkan ip address yang akan anda routing. Pada kotak src. Address anda isikan ip yang akan anda daftarkan untuk bisa dihubungkan ke jaringan luar. ( sebagai contoh disini saya menggunakan ip 172.17.0.2 yaitu ip hotpsot agar bisa terhubung ke jaringan luar )



  • Kemudian anda pilih menu Action, disini pada kotak action anda pilih mark routing, kemudian pada kotak new routing mark anda beri keterangan untuk mempermudah pengaturan ( disini saya mengunakan router-2 pada kotak new routing mark nya ). Jangan lupa hilangkan tanda centang pada passtrough. Setelah itu anda klik ok.





Lakukan langkah-langkah diatas sebanyak client yang ada
Setelah itu anda masuk menu NAT di sebelah kiri Menu Mangle. Disini anda klik tanda + untuk membuat NAT nya, kemudian pada tab general pada kotak Src. Address ketik no ip yang akan anda gunakan ( sebagai contoh kami menggunakan ip 172.17.0.2 sebagai ip untuk hotspot ), setelah itu pada kotak Out Interface pilih ether 1. Setelah itu pada tab Action anda pilih Masquerade, kemudian klik Apply, lalu OK.


   Lakukan langkah-langkah di atas sebanyak client yang ada
Setelah anda selesai konfigurasi di menu firewall nya, anda masuk pada menu Queue
Di menu ini fungsinya untuk melimit bandwith yang akan anda berikan kepada client anda. Untuk membuatnya anda tekan tanda + kemudian pada kotak Name anda isikan nama client anda, pada kotak target address isikan ip yang akan anda berikan kepada client untuk dilimit bandwicth nya. Pada kotak max limit untuk target upload dan target downloadnya anda setting sesuai dengan kebutuhan anda. Kemudian pada kotak burst limit, kotak burst treehold, burst time, time anda isikan sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini untuk max limit target upload dan target downloadnya nya saya menggunakan 256k dan 256k , untuk burst limit dan burst treeholdnya saya memberikan 512k dan 512k, burst time nya saya memberikan 20 dan 20 s, untuk time nya saya memberikan default 00:00:00 dan 1d 00:00:00) kemudian anda pilih OK


Lakukan langkah-langkah seperti di atas sesuai dengan banyaknya client yang akan anda limit bandwitch nya,
Setelah selesai anda membuat limit bandwitchnya, anda masuk menu tools kemudian anda pilih graphing
Disini anda masuk menu queue rules, anda klik tanda + untuk membuat graphing monitoringnya kemudian pada kotak simple queue anda pilih nama client yang akan anda tampilkan pemakaian bandwitchnya dan pada kotak allow address anda isikan hanya ip address client yang akan melihat monitoring bandwitch dirinya sendiri. ( di sini saya menggunakan type all pada kotak simple queue dan saya memberikan ip address saya sendiri untuk bisa melihat pemakaian bandwitch semua client ) setelah itu anda klik ok. Lakukan langkah-langkah diatas sebanyak client yang anda miliki untuk bisa memonitoring pemakaian badwitchnya sendiri-sendiri.


   Setelah itu anda masuk menu interface rules, disini anda klik tanda + untuk membuat graphing
interfacenya, pada kotak interface nya anda pilih all, dan untuk kotak allow addressnya, anda isikan ip address yang anda gunakan sendiri. Kemudian anda pilih ok

. Mengkonfigurasi Nama Router
Ketika pertama dikonfigurasi, router harus diberi nama yang unik.
Tugas ini dapat dilakukan pada global configuration mode. Perintahnya
adalah sebagai berikut
Router(config)#hostname < namahost>

3. Mengkonfigurasi Password Router
Password membatasi akses ke router. Password seharusnya
dikonfigurasi untuk jalur virtual terminal (melalui telnet) dan console.
Password juga digunakan untuk membatasi akses ke privileged mode
sehingga hanya user yang berhak saja yang dapat mengaksesnya.
Perintah dibawah ini digunakan untuk memberikan password ke port
console.

4. Menjalankan Perintah Show
Ada banyak perintah show yang dapat digunakan untuk memastikan isi
dari konfigrasi yang telah diberikan. Pada priviliged maupun user mode
dapat diketik perintah show ? untuk menampilkan perintah apa saja
yang dapat dijalankan setelah perintah show. Dibawah ini beberapa
contoh perintah show yang dapat dijalankan.
show interface, menampilkan seluruh statistik untuk seluruh
interface pada router. Untuk melihat interface yang khusus , ketiklah
perintah show interface diikuti nama interfacenya . Untuk contoh:
Router#show interfaces serial 0/1
show controller serial, menampilkan informasi spesifik dari
hardware interface.
Show clock, menampilkan waktu yang diset pada router.
Show host, menampilkan cached list yang berisi nama host dan
alamatnya.
Show users, menampilkan seluruh user yang terhubung ke router.
Show history, menampilkan perintah perintah yang telah
dimasukkan.
Show flash, menampilkan informasi mengenai memory flash dan
IOS yang disimpan didalamnya.
Show version, menampilkan informasi mengenai router dan IOS
yang tersimpan dalam RAM.
Show ARP, menampilkan ARP table dari router.
Modul NTW.OPR.200.(2).A 66
Show protocol, menampilkan status global dan interface yang
telah dikonfigurasi menggunakan alamat layer 3.
Show startup-configuration, menampilkan konfigurasi yang
telah tersimpan pada NVRAM.
Show running-configuration, menampilkan konfigurasi yang
berjalan dan disimpan pada RAM.

5. Mengkonfigurasi Interface
Serial interface dapat dikonfigurasi melalui console atau jalur virtual
terminal. Untuk mengkonfigurasi serial interface langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
Masuk ke global configuration mode
Masuk ke interface configuration mode, dilakukan dengan
memberikan perintah
Router(config)#interface <type port> (contohnya interface serial 0)
Atau
Router(config)#interface < type slot/port> (contohnya interface
serial 0/1)
Masukkan IP Address dan Subnet Masknya dengan perintah
Router(config-if)#ip address < ip address> < subnet mask>
(contohnya ip address 192.168.0.1 255.255.255.0).
Untuk port serial, aturlah clock rate jika kabel DCE yang terpasang.
Tidak usah dilakukan jika kabel DTE yang terpasang pada interface
tersebut. Perintahnya adalah sebagai berikut
Router(config-if)#clock rate <clock ratenya>
Hidupkan interface tersebut. Defaultnya sebuah interface adalah
mati. Untuk menghidupkan menggunakan perintah
Router(config-if)#no shutdown
Untuk mematikan sebuah interface dapat menggunakan perintah
Router(config-if)#shutdown

6. Menyimpan dan Menghapus Konfigurasi
Untuk menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan ke NVRAM
menggunakan perintah
Router#copy running-config startup-config
Dengan memberikan perintah diatas maka konfigurasi yang sedang
berjalan maka konfigurasi akan dipanggil lagi apabila router mati.
Untuk menghapus konfigurasi yang sudah disimpan di NVRAM
menggunakan perintah
Router#erase startup-config
Router#reload

7. Mengkonfigurasi Host Name Resolution
Host name resolution adalah proses dimana sistem komputer
mengasosiasikan nama host dengan IP Address. Untuk menggunakan
host name untuk berkomunikasi dengan perangkat jaringan lainnya,
router harus mampu mengasosiasikan host name dengan IP Address.
Daftar yang berisi host name dan IP Address yang berasosiasi
dengannya disebut host table.
Perintah untuk mengkonfigurasi host name resolution adalah ip host
yang diikuti nama hostnya dan ip address yang diasosiakan. IP Address
yang dimasukkan bisa lebih dari satu tetapi yang diasosiasikan pertama
kali adalah IP Address yang dicantumkan pertama kali dan diusahakan
adalah IP Address yang terdekat dari Router. Perintahnya adalah
sebagai berikut.
Router(config)# ip host <nama host> <ip address>

8. Mengkonfigurasi Static Route
Static Route dikonfigurasi dengan memberi perintah ip route . Ada 3
jenis static route yang dapat digunakan yaitu:
  • Menggunakan interface sebagai gateway

  • Menggunakan hop berikutnya

  • Jaringan yang tidak terhubung langsung


9. Mengkonfigurasi RIP
Routing Information Protocol (RIP) dikonfigurasikan dengan
memberikan perintah.

c. Rangkuman

1. CLI (Command-Line interface) adalah suatu interface dari user ke
router menggunakan perintah berbasis teks. CLI menggunakan struktur
berhirarki. Struktur ini membutuhkan user untuk memasuki suatu
mode tertentu untuk menjalankan suatu perintah.
2. IOS menyediakan sebuah command intepreter yang disebut command
executive (EXEC).
3. User EXEC mode memperbolehkan hanya beberapa perintah monitoring
terbatas.
4. Privileged EXEC mode mampu mengakses seluruh perintah router.
Mode ini dapat dikonfigurasi untuk membutuhkan password ketika user
akan mencoba mengaksesnya.
5. Router digunakan untuk menghubungkan jaringan yang berbeda.
6. Setelah proses instalasi dan konfigurasi jaringan selesai, jaringan
haruslah di test, untuk melihat apakah instalasi (mulai dari memasang
kabel sampai dengan konfigurasi sistem secara software) telah
dilakukan dengan benar, dan bisa beroperasi dengan baik ataukah
belum. Jika belum berati masih ada kesalahan dan haruslah diperbaiki

 

Latihan Soal !

1.      sebuah perangkat yang dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop disebut …

a.      Modem
b.      Router
c.      CSU/DSU
d.      RAM
e.      LAN

2.      Apa kepanjangan dari CPE …

a.      Customer Promis Equipment
b.      Custom Promises Equitmen
c.      Customer Promises Equipment
d.      Custom Promise Equipment
e.      Customer Pormises Equivalent

3.      Di bawah ini Konfigurasi routing secara umum ,kecuali …

a.      Minimal Routing
b.      Static Routing
c.      Dynamic Routing
d.      Maksimal Routing
e.      A dan b benar

4.       Secara garis besar, routing protocol dibagi menjadi …

a.      3
b.      2
c.      4
d.      5
e.      1






5. menampilkan status global dan interface yang
    telah dikonfigurasi menggunakan alamat layer 3.pengertian dari….

  1. Show Flash
  2. Show Version
  3. Show Protocol
  4. CLI
  5. IOS

6. Apa pengertian dari CLI …

  1. suatu interface dari user ke router menggunakan perintah berbasis teks
  2. untuk menghubungkan jaringan yang berbeda
  3. proses dimana sistem computer mengasosiasikan nama host dengan IP Address
  4. Untuk menampilkan konfigurasi yang berjalan dan disimpan pada RAM.
  5. menampilkan informasi mengenai memory flash dan IOS yang disimpan didalamnya